Kutuliskan bait demi bait lantunan dari kesedihanku.
Aku tahu, setiap hati yang terluka tak akan pernah sama lagi, meskipun lukanya telah mengering. Goresan permanennya tidak pernah hilang dan akan terus terasa perihnya, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupku.
Tapi aku tak merasa marah sedikitpun, karena pastinya bukan hanya aku yang pernah tersakiti oleh keadaan.
Ini adalah hidupku. Aku harus melewati bab demi bab tanpa mengeluh meskipun harus terjatuh berulang-ulang kali ditempat yang sama.
Aku ingin seperti daun yang tidak pernah marah pada angin yang telah membuatnya terjatuh dari pohon. Begitu pula aku yang tidak akan pernah marah pada setiap kenyataan pahit yang telah terjadi padaku. Aku akan membuatnya menjadi indah dengan caraku, tanpa mengeluh pada keadaan. Seperti daun yang tetap indah, meskipun suatu saat akan layu karena tak lagi bisa bernafas pada pohon.
No comments:
Post a Comment